non-stop.id – Dua Direktur anak perusahaan PTPN II ditikami penggarap lahan di Pancurbatu, Deliserdang, hingga harus dirawat di rumah sakit. Kemarin, salah satu pelaku pembantaian itu telah ditangkap petugas Polsek Pancurbatu.
Diketahui kedua Direktur anak BUMN PTPN II dan Perum Perumnas, PT Propernas Nusa Dua (PND) adalah Direktur Keuangan Daniel Tarigan (57) dan Direktur Operasional Ir Parlindungan Siallagan (60). Akibat penikaman iyu, keduanya mengalami luka serius dan sekarat.
Kapolsek Pancurbatu Kompol Dedy Dharma yang dikonfirmasi wartawan, Minggu (3/10) membenarkan jika pihaknya mengamankan pelaku penikaman terhadap kedua korban.
Pelaku berinisial AS (51) warga Jalan Penerbangan, Gang Tani Baru II, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, diamankan pada Sabtu (2/10) sekira pukul 20.30 WIB.
“Pelaku diamankan di dekat salah satu warung di Dusun II Penampen, Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang. Saat diinterogasi, AS mengakui jika telah menusuk kedua korban karena tidak terima tanah di areal FKTL digali oleh pihak korban,” ujarnya.
Usai melakukan penusukan terhadap korban, sambungnya, pelaku langsung kabur dan membuang pisau tersebut. Dari tangan pelaku juga disita baju kemeja warna coklat dan celana jeans warna hitam yang digunakan saat menusuk tubuh korban.
“Selanjutnya pelaku berikut barang bukti digelandang ke Mako guna proses lebih lanjut,” pungkasnya sembari menambahkan pihaknya masih melakukan pencarian barang bukti pisau.
Sementara itu Kuasa Hukum PT PND Sastra SH MKn kepada wartawan, Sabtu (2/10) sore meminta Poldasu untuk mengusut tuntas aktor di balik kejadian ini.
Penikaman terhadap 2 Direktur anak BUMN PTPN II dan Perum Perumnas, PT PND tersebut dapat merusak kepercayaan investor berusaha di Sumut.
“Kondisi Direktur Keuangan PT PND Daniel Tarigan ditikam pelaku di bagian perut dan mengenai hati. Sementara Direktur Operasional Ir Parlindungan Siallagan ditikam pelaku di bagian perut bawah hingga melukai usus duabelas jari. Usai dioperasi, kedua korban masih dirawat di ruang ICU RS Siloam,” jelasnya.
Terhadap kasus ini sambung Sastra, sudah sangat terang-terangan mengarah ke pembunuhan berencana. Dari keterangan sekurity di lokasi, pelaku mendatangi kedua korban. Tanpa ada pembicaraan sama sekali, pelaku langsung mengeluarkan pisau dari balik pinggangnya dan langsung menikam tubuh kedua korban.
“Kedua korban sedang bekerja seperti biasanya. Tiba-tiba pelaku datang dan menikam kedua korban. Pelaku sudah berencana ingin membunuh korban. Walaupun pelaku sudah diamankan, saya berharap kepada Poldasu untuk mengungkap dan menangkap aktor dibalik kejadian ini. Namun demikian saya juga mengapresiasi pihak kepolisian yang sudah mengamankan pelaku,” harapnya
Sastra mengungkapkan, PT PND mempunyai hak secara hukum dalam pembangunan properti di lahan eks kebun Bekala PTPN II tersebut.
Dijelaskannya, di lokasi akan dibangun rumah murah tipe 21 dan tipe 36 untuk masyarakat dan para pensiunan perkebunan. Di lokasi rencananya akan dibangun 200 unit rumah. Namun saat ini sudah dibangun 20 rumah.
“Hak guna bangunan sudah ada. Surat IMB juga sudah keluar. Sementara gugatan penggarap juga sudah dihadapi di pengadilan. Sudah sewajarnya PT PND melakukan pembangunan. Jika masyarakat keberatan atas HGB dan IMB itu, silahkan protes kepada pemberi hak dan ijin itu. Jangan melakukan aksi tak terpuji dan melanggar hukum. Setelah adanya insiden ini, bangunan rumah akan terus dilanjutkan. Ini program perusahaan dan sudah disetujui oleh pemegang saham,” ungkapnya.
Sementara itu adik kandung dari Parlindungan Siallagan, Parluhutman Siallagan mengaku sangat kecewa atas kejadian yang menimpa abangnya itu. Korban yang sedang melaksanakan pekerjaannya membuat pemukiman di lahan justru ditikam pelaku.
“Korban hanya menjalankan pembangunan rumah. Pandangan dari pihak keluarga, kami sangat yakin penikaman itu ada unsur direncanakan. Nyatanya pelaku sudah membawa pisau dan menyimpannya di tubuhnya. Tidak ada kata-kata menyinggung, namun pelaku langsung menikam kedua korban. Harapan kami agar Poldasu dapat mengungkap motif kejadian ini,” pintanya.
Sedangkan anak Parlindungan Siallagan, David Siallagan berharap agar polisi menghukum berat pelaku penikaman itu.
“Keluarga sudah berkorban, baik itu materil maupun moril. Namun juga tidak mau proyek pembangunan perumahan untuk masyarakat itu tersendat. Kami tetap mendukung terealisasinya pembangunan perumahan itu, meskipun bapak sudah menjadi korban. Saya berharap agar pengamanan di lokasi harus lebih ditingkatkan demi kenyamanan para pekerja,” ucapnya.
Sebelumnya, dua Direktur PT Propernas Nusa Dua (PND), anak perusahaan PTPN II dengan Perum Perumnas yang bergerak sebagai pengembang properti di lahan eks Kebun Bekala PTPN II di Dusun III Desa Simalingkar A, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang dibantai orang tak dikenal (OTK) yang disebut-sebut sebagai penggarap, Jumat (1/10) siang.
Kedua direktur PT PND tersebut masing-masing, Direktur Keuangan Daniel Tarigan dan Direktur Operasional Ir Parlindungan Siallagan terkapar bersimbah darah dan harus dilarikan ke RS Adam Malik, dan selanjutnya dirujuk ke RS Siloam untuk mendapat perawatan medis. (sor)