non-stop.id – 18 desa level berbahaya dan 75 desa kawasan waspada. Itu gambaran tingkat kedaruratan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Karo.
Hal itu sesuai survei yang dilakukan Poslitkes UI tahun 2017 melalui berbagai sumber dan telah membuat kesimpulan kawasan rawan bahaya penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya di berbagai desa di Kabupaten Karo.
Diketahui dari data poslitkes UI terdapat 18 desa rawan bahaya dan 75 desa kawasan waspada, yang sangat perlu dilakukan penangan khusus agar orang- orang yang telah terdampak penyalahgunaan narkotika dapat diselamatkan masa depannya.
Kepala BNNK Karo, Adlin Muhtar Tambunan, Senin (18/10) di ruang kerjanya di Jalan Pahlawan Kabanjahe, Kecamantan Kabanjahe, Kabupaten Karo, menyampaikan bahwa Kabupaten Karo berada pada level yang sangat mengkawatirkan terkait penyalahgunaan narkotika berbagai jenis seperti Sabu. Bahkan katanya, korban penyalahgunaan narkoba tersebut melibatkan berbagai latar belakang. Ini tentu bisa berakibat buruk pada masyarakat yang belum mengetahui efek Sabu pada tubuh.
“Ini masalah serius tak bisa dirawar – tawar lagi penangannya. Semua stekolder yang ada di Kabupaten Karo mulai dari Bupati Karo, DPRD Karo, Modramen, MUI, Paroki dan semua para kepala desa bersatu padu melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika yang telah merambah ke pelosok desa,” kata Tambunan
Lebih lanjut disampaikan Adlin Muhtar, BNN Karo kedepan akan membuat kesepakatan antara Kementerian Agama Kabupaten Karo yang membawahi semua agama agar ikut bersinergi dalam penanggulangan bahaya penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Karo.
Diharapkan supaya setiap calon pengantin (Catin) melampirkan surat keterangan BNN sebelum melakukan pernikahan bagi yang beragama islam atau pemberkatan gereja bagi yang beragama kristen.
“Untuk anak sekolah juga akan kita lakukan kerja sama untuk bersinergi dengan dinas pendidikan agar setiap siswa dilakukan tes urine. Ini sangat penting mengingat tahun 2014 kemaren saat dilakukan tes urine siswa, ternyata ada 10 sekolah yang anak didiknya terdapat beberapa siswa positif terkena penyalahgunaan narkotika,” ujarnya. (mrk)