non-stop.id-Stunting adalah masalah gizi yang terjadi pada anak. Hal ini menjadi salah satu persoalan penting yang dihadapi oleh Indonesia.
Oleh Pemerintah Pusat, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dipercaya memegang kendali terhadap percepatan penurunan angka stunting.
Langkah awal, BKKBN mengedukasi masyarakat tentang masalah ini. Pihak BKKBN melanjutkan sosialisasi ke Desa Gunung Baringin, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
Perwakilan dari BKKBN Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjelaskan soal stuting dan bahayanya kepada masyarakat.
“Kasus anak dengan kondisi ini memiliki jumlah tertinggi jika dibandingkan dengan permasalahan gizi lainnya,” tutur Dra. Rabiatun Adawiyah MPHR dalam kegiatan sosialisasi pendataan keluarga, beberapa waktu lalu.
Anggota DPR RI dari Komisi IX, Dr Saleh Partaonan Daulay, MAg, MHum, MA memantau langsung jalannya sosialisasi. Tujuannya agar berjalan sesuai target.
Pendataan yang dilakukan Sumut sudah mencapai 98% dan mendapat posisi ke-8 Nasional. Target keluarga yang akan didata pada tahun ini adalah 3.671.967 keluarga.
Jumlah itu tersebar di 33 kabupaten/kota, 455 kecamatan dan 6,108 desa/kelurahan.(bbs)