non-stop.id – Masalah stunting menjadi perhatian khusus pemerintah. Hal ini disebabkan kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi.
BKKBN menjadi penanggung jawab program Nasional percepatan penurunan angkan stunting. Sebagai langkah awal, dilakukan sosialisasi pendataan keluarga kepada masyarakat yang digelar di Jalan Tenis Kelurahan Timbang Langkat Kecamtan Binjai Timur, Kabupaten Langkat, beberapa waktu lalu.
“Sebanyak 20 persen kejadian stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan. Jadi target keluarga yang akan didata pada tahun ini adalah 3.671.967 keluarga terseber di 33 kabupaten/kota, 455 kecamatan dan 6,108 desa/kelurahan di semua wilayah Indonesia,” ujar Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut Dra Rabiatun Adawiyah MPHR.
Sosialisasi ini mejadi perhatian khusus dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, H. Ansory Siregar, Lc yang hadir langsung di kegiatan tersebut.
Sumatera Utara hanya mencapai 68,93% dari target di posisi 11 Nasional dan Pakpak Bharat menjadi satu-satunya kabupaten yang selesai mendata 100% target keluarganya di tanggal 31 Mei 2021.(ril/ala)