non-stop.id – Perluas akseptasi e-money, Bank Mandiri konsisten menggarap bisnis uang elektronik untuk mendukung gerakan nasional non tunai.
Salah satu strategi yang diusung adalah memperluas tingkat akseptasi Mandiri e-money dengan cara menggaet merchant-merchant ikon di wilayah-wilayah.
Menurut Regional CEO Bank Mandiri Region I/Sumatera 1 Lourentius Aris Budiyanto, saat ini pihaknya agresif menggarap kolaborasi dengan convenience store, e-commerce dan retailer agar bisa menerima pembayaran dengan Mandiri e-money, termasuk menjadi channel top up.
Tak hanya itu, pihaknya aktif menawarkan kerjasama partner lisensi dan co-branding untuk menampilkan desain Mandiri e-money yang lebih unik dan menarik untuk masyarakat.
“Inisiatif ini kami kembangkan sebagai bentuk adaptasi kami kepada perkembangan bisnis terkini di era yang serba digital ini, sekaligus mengurangi penggunaan uang tunai dalam transaksi pembayaran. Apalagi Mandiri e-money saat ini masih sebagai produk uang elektronik yang banyak digunakan masyarakat,” kata Aris dalam keterangan tertulis, Senin (18/10).
Namun demikian, tambahnya, dia memastikan bahwa ekspansi perseroan di segmen uang elektronik ini tetap akan mengedepankan keamanan, kenyamanan dan kemudahan pengguna.
Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi RFID (Radio Frequency Identification). Melalui teknologi ini, pengguna Mandiri e-money bisa bertransaksi dengan tenang karena faktor keamanan yang lebih baik, katanya.
Selain keamanan, dia menambahkan, keunggulan lain Mandiri e-money adalah kemudahan mengisi ulang (top up) saldo di berbagai jaringan e-channel Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan maksimum saldo isi ulang sebesar Rp 20 juta per bulan dan maksimal saldo tersimpan Rp 2 juta.
Yang terbaru, kini top up e money juga bisa dilakukan pada Financial super app Livin by Mandiri pada telepon pintar pengguna, baik iOS maupun android, dengan memanfaatkan teknologi NFC (near field communications), kata Aris.
Dia melanjutkan, transaksi Uang Elektroik (UE) Mandiri e-money di Region I yang mencakup Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau saat ini masih didominasi pada sektor transportasi seperti tol dan parkir. Di sektor ini, total marketshare Mandiri e-money tercatat mencapai 46,23% dengan total transaksi 8,1 Juta transaksi sampai dengan September 2021. (ali)