non-stop.id – Pemko Medan meraih penghargaan APE (Anugerah Parahita Ekapraya) Tahun 2020 kategori Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Penghargaan APE ini diberikan karena Pemko Medan dinilai memiliki komitmen yang tinggi upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi Pengarusutamaan Gender (PuG) di Kota Medan.
Perolehan penghargaan ini diketahui saat Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Wiriya Alrahman menghadiri pemberian Penghargaan APE Tahun 2020 secara virtual di Ruang Kerja Sekda, Rabu (13/10).
Sebelumnya, Bobby Nasution telah menerima penghargaan tersebut di kantor wali kota, Senin (27/9) lalu.
“Alhamdulillah kota Medan mendapat penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2020 pada kategori Pratama. Semoga penghargaan ini dapat menjadi penyemangat bagi seluruh OPD di lingkungan Pemko Medan, dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan bagi masyarakat Kota Medan,” harapnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga menyampaikan, pembangunan yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh unsur masyarakat. Namun seringkali yang terjadi adalah bahwa pembangunan tersebut belum dirasakan secara setara oleh kaum perempuan. Penyebannya antara lain karena kebijakan program dan kegiatan pembangunan belum sepenuhnya memperhatikan adanya perbedaan kebutuhan pengalaman dan kondisi lainnya yang ada dalam masyarakat, baik yang bersifat kodrati maupun hasil konstruksi sosial yang terjadi.
“Melalui Instruksi Presiden (Inpres) No 9/2000 tentang PuG Dalam Pembangunan Nasional Implementasi, Strategi PuG dalam kebijakan, program dan kegiatan di dalam kementerian, lembaga dan pemerintah daerah mulai dilaksanakan. Implementasi PuG dalam pembangunan ini diharapkan akan memperkecil kesenjangan gender yang terjadi di masyarakat. Upaya menuju kesetaraan gender adalah strategi yang seharusnya melandasi pembangunan di negeri ini dengan memberdayakan semua masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki agar dapat keluar dari kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka,” kata Bintang.
Dikatakan Bintang, pemantauan dan evaluasi terhadap strategi PuG di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah sendiri dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang dapat mengukur pelaksanaan PuG dengan melihat aspek kelembagaan dan implementasi dari 7 prasyarat PuG dan sebagai bentuk apresiasi bagi kementerian, lembaga dan pemerintah daerah yang dianggap berhasil dalam mengimplementasikan PuG di dalam program dan kegiatannya.
“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberikan penghargaan APE. APE diberikan setiap 2 tahun, sejak tahun 2006. APE merupakan ukuran untuk melihat kemajuan pembangunan yang berorientasi kepada pembangunan berkeadilan gender sekaligus melakukan gambaran implementasi terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah atas usaha-usaha atas strategi dalam melakukan PuG,” jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy mengatakan, PuG telah menjadi strategi dalam pembangunan dan telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) sejak periode 2005 – 2009 sampai dengan 2020-2024. Keberhasilan implementasi PuG dapat dilihat melalui capaian dari indikator-indikator yang memperlihatkan kelembagaan PuG di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah serta sejauh mana pelaksanaannya berdampak kepada masyarakat luas.
“Selamat kepada kementerian, lembaga serta pemerintah daerah yang telah mendapatkan penghargaan APE tahun ini, baik kategori mentor, utama, madya maupun pratama. Saya mohon kepada pimpinan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah agar betul-betul menerapkan strategi PuG dalam proses penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di kementerian, lembaga dan daerah masing-masing. Mari sama-sama kita bahu membahu bergandengan tangan dalam meningkatkan pembangunan yang responsif,” harap Muhadjir. (ali)