JAKARTA, NON-STOP.ID– Pemerintah telah menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos) mencapai Rp338,2 triliun kepada masyarakat hingga 31 Oktober 2021. Realisasinya ini berasal dari bansos yang disalurkan melalui kementerian/lembaga (k/l), non k/l, hingga transfer ke daerah.
“Untuk perlindungan sosial telah terealisir Rp338,2 triliun,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di konferensi pers APBN KiTa, Kamis (25/11).
Secara rinci, bansos yang disalurkan oleh k/l mencapai Rp159,8 triliun, non k/l Rp160,5 triliun, dan transfer ke daerah Rp18 triliun. Belanja bansos k/l utamanya diberikan melalui Kementerian Sosial mencapai Rp73,8 triliun.
Terdiri dari penyaluran bansos Program Keluarga Harapan (PKH) ke 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) mencapai Rp20,7 triliun. Lalu, penyaluran bansos Kartu Sembako ke 17,6 juta penerima mencapai Rp32,8 triliun.
Kemudian, penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) ke 9,6 juta penerima sebesar Rp17,23 triliun dan bantuan sembako khusus PPKM ke 4,8 juta penerima sebesar Rp2,8 triliun.
Bansos melalui k/l juga diberikan melalui Kementerian Ketenagakerjaan berupa BLT Subsidi Upah (BSU) ke 6,7 juta pekerja.
Selanjutnya, bansos melalui Kementerian Koperasi dan UKM mencapai Rp15.25 triliun berupa Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Bantuan ini diberikan ke 12,71 juta usaha mikro.
Sedangkan bansos non k/l berupa penyaluran subsidi eneri dan non energi mencapai Rp138 triliun, seperti diskon listrik ke 30,8 juta pelanggan dengan nilai penyaluran mencapai Rp7,5 triliun dan subsidi bunga UMKM KUR serta non KUR mencapai Rp14,46 triliun.
Sisanya berupa bansos Kartu Prakerja mencapai Rp21 triliun ke 5,9 juta penerima. Sementara itu, bansos via transfer ke daerah berupa BLT Desa mencapai Rp18 triliun ke 5,6 juta keluarga.
Baca artikel CNN Indonesia “Pemerintah Tebar Bansos Rp338,2 T per Oktober 2021” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211125192803-532-726178/pemerintah-tebar-bansos-rp3382-t-per-oktober-2021.(cnn)