NON-STOP.id | Enam (6) bulan pasca laporan pembacokan wartawan POSMETRO, Lisa Ardi di Polres Langkat, pelaku belum tertangkap benar mengecewakan insan pers.
“Kenyataan ini benar – benar menyakiti hati dan mengecewakan kami, juga mengancam perlindungan kebebasan pers di Langkat,” sebut Ketua SMSI Langkat, Anoriyan Yusuf, Senin (13/1/2025) di Stabat.
Menurut Riyan panggilan akrabnya, enam bulan pelaku belum tertangkap menyiratkan keanehan dan spekulan liar terkait kinerja Polres Langkat.
Apakah upaya penangkapan pelaku dilakukan secara serius? Ataukah Polres Langkat merasa gamang?
Diduga pelaku adalah suruhan bandar narkoba inisial RN. Dikenal bandar kelas kakap di Kecamatan Babalan, yang menguasai peredaran narkoba jenis sabu melalui barak/pondok beroperasi 24 jam.
Riyan pun mendesak Polres Langkat bergerak cepat segera menangkap pelaku, serta menyarankan Kapolres Langkat untuk mengundurkan diri jika merasa tidak mampu meringkus pelaku.
“Namun jika mampu, buktikan, segera tangkap pelaku dan bandar yang diduga memberikan perintah kriminalisasi ke korban, agar segera diadili sesuai hukum,” tegas Riyan.
“Kami yakin Polri memiliki integritas tinggi yang mampu melindungi dan memberikan keamanan bagi kebebasan insan pers,” tandasnya.
Pelaku Belum Tertangkap Siratkan Kejanggalan
Lanjut Riyan, belum tertangkapnya pelaku meski sudah ditetapkan tersangka menyiratkan kejanggalan besar.
Alasannya, pihak Polres Langkat mengakui tengah menyelidiki keberadaannya pelaku. Seakan begitu sulitnya mencari keberadaan pelaku sampai setengah tahun lamanya belum tertangkap.
Sementara info yang diterima, beberapa waktu lalu kedua pelaku masih sering terlihat berada di Kecamatan Babalan, bahkan pelaku juga beberapa kali bertemu korban dan sempat memberikan ancaman.
“Kami merima laporan, Lisa Ardi diancam oleh salah satu pelaku dan masih sering berpapasan dengan pelaku lainnya di jalan. Tapi disisi lain, Polres Langkat masih mencari keberadaan pelaku hingga kasus bergulir enam bulan belum tertangkap,” sebut Riyan heran.
Peryataan Kapolres Langkat
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo menjelaskan, status perkara sudah tahap penyidikan dan penetapan status tersangka terhadap terduga inisial B dan W alias P. Kini pihaknya tengah berupaya keras mencari dan mengejar pelaku untuk ditangkap.
“Saat ini penyidik sedang berupaya melakukan upaya pencarian, pengejaran dan penangkapan terhadap terduga inisial B dan W als P tsb,” ujar Kapolres Langkat melalui pesan whatsapp, Minggu (12/1/2025). Sembari memohon doa restu agar kasus ini segera dapat dituntaskan.
Sebelumnya diberitakan, dua pelaku pembacokan Lisa Ardi, wartawan POSMETRO di Langkat, masih bebas menghirup udara segar pasca dilaporkan setengah tahun lalu di Polres Langkat.
Sesuai dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/329/VII/2024/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 07 Juli 2024.
Kronologi Kebrutalan Bandar Sabu Bacoki Wartawan
Lisa Ardi dibacoki kepalanya hingga bersimbah darah oleh dua orang diduga kuat suruhan bandar sabu di Babalan, inisial RN.
Lokasi pembacokan depan sebuah warung berada di jalan (Dusun) Alur Rejo, Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Jumat (5/7/24) sekitar pukul 02.15 WIB lalu.
Akibatnya Ardi mengalami luka serius, darah segar terus mengucur deras dari kepalanya hingga pihak Puskesmas Securai pun tidak sanggup menangani.
Ardi harus dilarikan ke RSU Mahkota Bidadari di Kecamatan Gebang, Langkat untuk mengobati (menjahit) dua luka robek di kepala akibat bacokan.
Pembacokan Ardi Kuat Diduga Direncanakan
Diketahui, pembacokan Ardi kuat diduga direncanakan bandar sabu RN. Dimulai dari pemberitaan maraknya peredaran narkotika di Desa Securai Utara, Kecamatan Babalan, Langkat terbitan Sabtu (29/6/2024).
Pemberitaan itu membuat bandar sabu RN terusik. RN pun semakin berang, akibat pemberitaan pondok-pondok (barak) sabunya digerebek pihak berwajib kala itu.
Informasinya, lokasi penggerebekan di sekitar pabrik getah yang sudah tutup di Dusun II Securai Pasar pada Kamis (4/7/2024) lalu.
Dari situ, kuat diduga RN mengirim dua orang kaki tangannya untuk menculik Ardi. Dua kaki tangan itu, memiliki panggilan BARIK warga Desa Palumanis, Kecamatan Gebang.
Rekannya, sering dipanggil WANDI alias PAEH. Pria sebatangkara yang tinggal di Titi Panjang Securai Pasar, Dusun Alur Rejo, Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan.
Informasi itu dari pengakuan Ardi saat ditemui di ruang IGD RSU Mahkota Bidadari, Jumat (5/7/24) lalu.(*)
Editor: Tim Redaksi