NON STOP – Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar, berharap Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) yang ada di tingkat SMP dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) di tingkat SD saling bertukar informasi mengenai kekosongan atau kebutuhan guru yang ada di masing-masing tempat.
Alasannya tidak sedikit guru honorer yang gugur ketika mengikuti ujian seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja beberapa waktu yang lalu. “Kita sudah arahkan mereka untuk saling bertukar informasi. Kalau di masing-masing sekolah membutuhkan guru, langsung rekrut saja guru yang gak punya rombel (rombongan belajar) dan ini sedang berlangsung,” ungkapnya.
Putra menambahkan, pada Jumat (8/7) lalu, pihaknya telah mengundang MKKS dan KKKS untuk mendapat pembekalan di Putra Mulia Hotel terkait solusi apa yang harus dilakukan agar guru honorer yang tidak lolos P3K masih tetap mengajar. Ia pun juga sudah mengingatkan kepala sekolah, agar tidak mengambil keputusan memberhentikan guru-guru tersebut.
“Kita minta kepala sekolah tidak membuat keputusan sepihak memberhentikan guru-guru PHL, itu sudah kita ingatkan mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut Putra menjelaskan, Dinas Pendidikan Kota Medan tidak menargetkan MKKS dan KKKS untuk menyelesaikan persoalan ini. Namun ia berharap, kedua kelompok tersebut mempercepat proses pendataan dan perekrutannya.
“Kan gak mungkin juga guru-guru yang gak punya Mapel (mata pelajaran) atau rombel tetap bertahan di sekolah itu. Bisa riskan penggunaan dana BOS ini nantinya,” pungkasnya. (*)
Editor : Ibnu